Anda pernah bertengkar dengan
pasangan Anda? Anda pernah memarahinya atau Anda dimarahinya? Hampir semua
pasangan pasti pernah mengalami konflik. Namun begitu, kebanyakan konflik antar
pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat kata, hanya kerikil
yang menggelitik tapak kaki. Namun begitu, kadangkala konflik membahayakan
hubungan cinta.
Terjadinya konflik cenderung semakin
banyak seiring interaksi yang semakin erat, semakin banyak waktu yang
dihabiskan bersama, dan semakin banyak kegiatan yang dilakukan bersama. Jarang
ada yang berkonflik pada saat mulai membangun hubungan cinta. Justru setelah
lama menjalin hubungan, konflik bisa sering muncul. Anda mungkin pernah
mendengar keluhan tentang pasangan yang ketika pacaran tidak pernah bertengkar,
tapi setelah menikah justru sering bertengkar. Sebenarnya hal itu wajar karena
semakin kerapnya interaksi.
Berdasarkan sumber penyebabnya,
konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang bersumber
dari perilaku spesifik pasangan, dari norma peran, dan karena disposisi
pribadi. Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan misalnya bertingkah
jorok, asusila, membuat malu, kecanduan narkoba, dan sebagainya. Termasuk di
dalamnya adalah tidak mengikuti keinginan pasangan.
Konflik karena norma peran berkait
hal-hal disekitar hak dan kewajiban pasangan yang terlibat. Jenis sumber
konflik itu misalnya karena ingkar janji, kurang seimbangnya hubungan timbal
balik (salah satu pihak merasa memiliki tugas yang lebih banyak), dan
melalaikan tugas yang disepakati bersama. Affair atau selingkuh
merupakan salah satu sumber konflik besar yang berasal dari norma peran.
Salah satu sumber konflik adalah
karena adanya disposisi pribadi. Seseorang berperilaku khas dalam menanggapi
perilaku pasangan. Mereka yang pemarah, akan selalu marah untuk hal-hal sepele
misalnya lambat mencuci piring. Mereka yang berpikiran negatif akan selalu
menilai negatif hal-hal yang dilakukan pasangan. Misalnya hanya karena ada sms
mengatakan ‘apa kabar’, langsung dicemburui habis-habisan.
Apa yang harus dilakukan ketika
menghadapi konflik dan apa yang tidak boleh dilakukan? Berikut tips dari Ian
Gottlib dan Catherine Colby yang bisa Anda terapkan.
Tabel
3.
Apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak ketika terjadi konflik
Hal-hal
yang tidak boleh dilakukan
|
Hal-hal
yang harus dilakukan
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar