Bandang-Bandang.blogspot.com., Siapa yang tidak ingin menjalin cinta? Jika Anda tidak ingin
menjalin cinta, maka Anda termasuk langka. Umumnya orang ingin menjalin cinta,
baik berpacaran atau menikah. Ada orang yang ingin berpacaran tanpa ingin
menikah. Ada orang yang ingin menikah tanpa berpacaran terlebih dahulu. Namun
demikian kebanyakan orang ingin keduanya. Mereka ingin berpacaran terlebih dulu
sebelum menikah.
Nah, apakah Anda sedang menjalani
sebuah pernikahan atau sedang berpacaran? Jika iya, bagaimana bentuk hubungan
Anda dengan pasangan Anda? Apakah Anda selalu tunduk padanya atau si dia yang
selalu menurut pada Anda? Apakah Anda manja pada pasangan Anda atau si
dia yang manja pada Anda? Apakah selalu ada konflik dalam hubungan Anda?
Terdapat pola khas dalam hubungan
Anda dengan pasangan Anda. Dari waktu ke waktu selalu sama. Kalau pun terjadi
perubahan hanya sedikit saja. Misalnya Anda tunduk kepada pasangan Anda, maka
akan begitulah untuk seterusnya. Jika saat ini Anda menurut pada pasangan Anda,
maka 1 tahun ke depan, atau 10 tahun ke depan sekalipun, Anda akan tetap
menurut pada pasangan Anda. Perubahan hanya bisa terjadi jika Anda dan pasangan
Anda mengubah keyakinan dan perilaku. Jika tidak ada upaya perubahan apa-apa,
maka selamanya akan tetap begitu.
Mencermati tipe-tipe pernikahan
sangat berguna. Jika Anda menikah, maka Anda mengetahui tipe pernikahan yang
sedang dijalani. Anda juga tahu berbagai bentuk kemungkinan kehidupan
pernikahan yang bisa dijalani. Seandainya ternyata pernikahan Anda saat ini
buruk, maka Anda bisa menjadikannya lebih baik. Sedangkan jika Anda belum
menikah, Anda akan tahu bentuk-bentuk pernikahan yang mungkin akan menjadi
bentuk pernikahan Anda nantinya. Jadi, Anda bisa belajar lebih dini untuk
menghindari pernikahan buruk datang dalam hidup Anda.
Secara umum terdapat 3 tipe hubungan
yang berhasil diidentifikasi, yakni tradisional, mandiri dan terpisah.
Penggolongannya dilakukan berdasarkan ciri-ciri umum yang ada dalam pernikahan
maupun berpacaran. Misalnya dalam hal otonomi yang dimiliki masing-masing
pasangan, tingkat berbagi antar pasangan, keyakinan terhadap peran tradisional
masing-masing pasangan, waktu yang dihabiskan bersama, dan lainnya.
Cermati ciri-ciri dari setiap tipe.
Ciri-ciri yang paling menggambarkan hubungan Anda sangat mungkin menunjukkan
tipe hubungan Anda. Namun untuk lebih akurat, kerjakan kuis yang disertakan
pada akhir sub-bab ini.
Tipe 1.
Tradisional
Berikut adalah ciri-ciri hubungan tradisional.
- Memiliki kesamaan keyakinan dan
menganut nilai-nilai serta pandangan hidup yang sama
- Memandang diri mereka sebagai
satu kesatuan ketimbang sebagai dua pribadi tersendiri.
- Mereka saling tergantung satu
sama lain.
- Mereka percaya jika salah satu
pihak memiliki kebebasan pribadi, maka akan mengorbankan terjalinnya
hubungan yang baik (Jika saya mengutamakan keinginan saya sendiri, sudah
pasti hubungan saya bisa bubar)
- Percaya bahwa sebagai pasangan
mereka harus melakukan segala sesuatunya bersama-sama. Hanya sedikit
kegiatan yang dilakukan tanpa pasangan. (misalnya makan bersama,
jalan-jalan bersama, liburan bersama, belanja bersama, kondangan bersama,
dan sebagainya)
- Jarang memiliki konflik
- Percaya peran seks secara
tradisional (Misalnya secara tradisional jika Anda laki-laki maka Anda
bertanggung jawab mencari uang, memimpin dan memutuskan permasalahan yang
timbul dalam rumah tangga. Sedangkan jika Anda perempuan maka Anda harus
patuh pada pasangan Anda, mengurus urusan dapur, serta membesarkan anak)
- Mereka merasa saling
menyesuaikan diri dengan sangat baik
- Mereka menilai pernikahan
mereka stabil dan akan bertahan selamanya
- Mereka jarang atau bahkan tidak
pernah berpikir untuk berpisah atau bercerai
- Mereka secara terbuka saling
mengungkapkan kelemahan dan kekurangan diri tanpa khawatir akan ditolak
Tipe 2.
Mandiri
Berikut adalah ciri-ciri hubungan mandiri.
- Menekankan individualitas
- Hubungan sesuatu yang penting
tapi tidak lebih penting dibandingkan pribadi masing-masing pasangan.
Masing-masing memandang diri mereka terpisah sebagai pribadi ketimbang sebagai
satu kesatuan
- Terdapat perasaan yang kuat
dari masing-masing pihak untuk tidak bergantung pada pasangan
- Hubungan dijalin untuk
memuaskan setiap pihak dalam hubungan. Jika hubungan tidak memuaskan
masing-masing pihak, sudah cukup sebagai alasan berpisah.
- Percaya bahwa mereka tidak
harus selalu melakukan kegiatan bersama. Mereka berhak untuk melakukan
kegiatan sendiri
- Jika terjadi konflik, mereka
tidak merasa takut dan menghadapinya secara terbuka
- Mereka merasa saling
menyesuaikan diri dengan cukup baik.
Tipe 3.
Terpisah
Berikut adalah ciri-ciri hubungan terpisah
- Hidup bersama tetapi sebenarnya
hidup secara terpisah
- Mereka melihat pasangan sebagai
orang yang terpisah, dan tidak merasa layak menyebut Anda da pasangan Anda
sebagai “kami” meskipun ada jalinan hubungan.
- Mereka merasa bahwa hanya ada
sedikit dorongan untuk bersama pasangan.
- Hubungan yang ada semacam
fungsi ritual, yang penting ada hubungan
- Mereka merasa sangat penting
untuk saling memisahkan diri secara fisik, tidak hanya secara psikologis
- Masing-masing merasa bahwa diri
mereka lebih baik jika melakukan segala sesuatu menurut cara mereka
sendiri.
- Mereka mencoba untuk
menghindari konflik dan menghindari ekspresi emosi negatif (marah,
tersinggung, cemburu, benci, sedih, dan lainnya).
- Jika terjadi konflik, mereka
cenderung saling menyerang pribadi pasangan
- Mereka memiliki keyakinan
tradisional tentang peran seks.
- Mereka melihat hubungan mereka
merupakan hal normal dalam kehidupan ketimbang sebagai hasil dari ikatan
cinta yang kuat.
0 komentar:
Posting Komentar