Sobat Blogger, pengen share nih tentang tokoh sekaligus gubernur terpilih DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi.
Hormat Grak!
Pada
periode pertama (2005-2010) sebagai walikota Solo, Jokowi dilantik
pada hari Jumat. Sabtu-Minggu libur. Senin pertama, Jokowi jadi
inspektur upacara (irup). Semua proses lancar kecuali urusan
hormat-menghormat. Saat komandan memerintahkan hormat, Jokowi hormat.
Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.
Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.
Jokowi terus menghormat, lupa bahwa perintah komandan upacara sangat tergantung seberapa lama irup menghormat. "Kok nggak turun-turun tangan," pikir Jokowi kala itu.
Beberapa peserta mulai tersenyum. Staf memberi kode agar Jokowi menurunkan tangan. Jokowi lantas menurunkan tangan dan komandan upacara pun meneriakkan, "Tegak Grak!" Penghormatan itu terjadi lebih dari satu menit, di luar batas kepantasan dalam upacara apapun.
Terjaring RaziaMeski
mempunyai ajudan, Jokowi kadang enggan memakai protokoler. Suatu waktu
ia bersepeda motor keliling kota. Di tengah jalan terlihat kerumunan
orang. Saat melintas, Jokowi dihentikan polisi. Laiknya pengendara
biasa, Jokowi menghentikan motornya dan mengeluarkan
surat-surat kendaraan dan KTP.
Polisi itu kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak seperti walikota, Pak Polisi?
Manjat Pagar
surat-surat kendaraan dan KTP.
Polisi itu kemudian memeriksa. Ia baru tahu kalau pengendara motor tersebut adalah Jokowi setelah mengecek surat-surat kendaraan dan KTP. Karena saking banyaknya yang harus diperiksa atau memang tampang Jokowi memang tidak seperti walikota, Pak Polisi?
Manjat Pagar
Acara
Pemkot kadang sampai malam. Pernah saat Jokowi pulang terlalu larut,
pintu gerbang rumah dinas walikota, Loji Gandrung, tertutup rapat.
Penjaga tak membukakan pintu meski dibel beberapa kali. Bukannya
jengkel, Jokowi malah masuk ke rumah dinas dengan cara
meloncat pagar.
Aksi panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat
pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.
meloncat pagar.
Aksi panjat pagar juga dilakukan saat Jokowi datang ke acara live Opera Van Java di Stadion R Maladi Solo. Jokowi tidak bisa masuk karena masyarakat berjubel. Ajudan ingin menyingkap kerumunan massa, tapi Jokowi melarang. Sang walikota pecinta musik metal itu memanjat
pagar yang sepi penonton untuk bisa masuk stadion.
Paranormal?Ketika
menghadiri acara di sebuah kampung, staf menelepon ke Jokowi dan
bilang bahwa di rumah dinas ada beberapa orang. "Cepat, Pak. Mereka
sekarang ada di garasi," kata staf itu. "Katanya ada yang kesurupan,"
imbuh sang staf. Jokowi geleng-geleng kepala. "Masak
walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.
Jokowi mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang
tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih.
"Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.
walikota disuruh ngurusi orang kesurupan," pikirnya.
Jokowi mempercepat acaranya, kemudian pulang. Di rumah dinas, beberapa orang terlihat was-was. Jokowi was-was juga tapi berusaha tenang. Dia masuk ke rumah dinas dan mengambil es dari kulkas. Dia meminta ajudan mengompres anak yang kesurupan dengan es. Karena hasilnya kurang mantap, Jokowi meminta beberapa orang mengangkat anak itu ke ruang
tamu. Diusapnya wajah anak itu dengan es. Ajaibnya, anak itu langsung bangun dan mengucap terima kasih.
"Tapi tolong, cerita ini jangan kedengaran banyak orang. Bisa-bisa rumah dinas saya penuh orang kesurupan," kata Jokowi enteng.
menirukan ucapan sang perempuan.
23 Tahun menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota, tentu bukan bekal untuk bisa menyembuhkan 'penyakit' anak tersebut. Tapi Jokowi tak hilang akal. Dia masuk ke ruangan dan kembali sambil mengusap kepala anak itu. "Sudah, sembuh!" Besoknya Jokowi meminta ajudan mengecek nasib anak itu dan hebatnya, anak tersebut sembuh. "Sakti juga saya. Padahal nggak saya apa-apakan," kata Jokowi
0 komentar:
Posting Komentar