Bandang-Bandang.com., Bayangkan Anda ingin menyampaikan pada pasangan Anda betapa
Anda sangat berterima kasih padanya karena telah membantu Anda melewati masa
sulit. Apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda akan berkata langsung padanya betapa
Anda sangat berterima kasih padanya. Mungkin Anda akan mengiriminya bunga dan
menyelipkan kata-kata “Terima kasih atas hidupku yang berharga, yang menjadi
begitu hanya karenamu. Terima kasih sayang”.
Bayangkan saat Anda marah padanya.
Apa yang Anda lakukan? Mungkin Anda memberengut kesal. Mungkin Anda tidak mau
berbicara padanya. Mungkin Anda memaki dirinya. Mungkin Anda menamparnya.
Mungkin Anda menggerutu padanya.
Coba juga Anda bayangkan apa yang
Anda lakukan ketika Anda dan pasangan Anda hendak pergi tetapi si dia memakai
pakaian yang tidak Anda sukai. Mungkin Anda diam saja tapi menggerutu dalam
hati. Mungkin Anda langsung mengatakan bahwa Anda tidak suka, jadi si dia harus
mengganti pakaiannya. Mungkin Anda mengancamnya tidak jadi pergi jika si dia
tidak mengganti baju. Mungkin Anda membatalkan kepergian Anda secara sepihak
tanpa mengatakan alasannya.
Semua kemungkinan yang bisa Anda
lakukan di atas adalah bentuk komunikasi.
Apapun yang Anda sampaikan pada
pasangan dan bagaimana pun caranya termasuk dalam bentuk komunikasi antar
pasangan. Komunikasi tersebut bisa terjadi secara verbal maupun nonverbal. Bisa
berupa kata-kata dan tulisan, melalui sentuhan, pandangan mata, bahasa tubuh,
ekspresi wajah dan lainnya. Ada pun pesan yang disampaikan dalam komunikasi
bisa semua hal, bisa berupa perasaan, hasrat, atau pikiran.
Komunikasi adalah penghubung antar
pasangan. Tidak ada komunikasi, maka tidak ada kontak antar pasangan. Tanpa
komunikasi maka Anda dan pasangan Anda akan seperti patung batu. Komunikasi
niscaya ada dalam setiap hubungan. Bab ini akan membantu Anda untuk mengetahui
tipe Anda dalam berkomunikasi dengan pasangan, baik pola komunikasi secara umum
maupun ketika berselisih dengan pasangan.
Terdapat 4 tipe dasar komunikasi
antar pasangan. Jika Anda sedang menjalani hubungan dengan seseorang, maka
salah satu tipe komunikasi berikut pasti merupakan tipe Anda. Silakan Anda
cermati masing-masing tipe. Anda akan menemukan gambaran tipe yang paling cocok
dengan diri Anda
1. Pola
setara
Pasangan yang memiliki pola
komunikasi setara saling melakukan komunikasi secara seimbang. Masing-masing
memiliki porsi yang kurang lebih sama besarnya dalam melakukan komunikasi.
Tidak ada yang lebih dominan. Tidak ada pemimpin dan tidak ada pengikut. Tidak
ada yang berperan sebagai pemberi opini dan penerima opini. Mereka saling
bertukar ide dan pendapat. Kedua pasangan memiliki peran yang sama dalam
hubungan. Tapi tentu saja tidak akan benar-benar mutlak sama. Selalu ada yang
lebih banyak memiliki peran ketimbang yang lain, hanya saja selisihnya kecil.
Dalam pola komunikasi ini, kedua
pasangan saling menyingkapkan diri sama besarnya. Mereka berbagi rahasia dengan
tingkat kerahasiaan yang sama. Mereka bertanya sebanyak yang ditanyakan
pasangannya. Komunikasi di antara mereka cenderung jujur, terbuka dan langsung.
Mereka juga berperan seimbang dalam pengambilan keputusan. Bahkan mereka
melakukan komunikasi nonverbal yang kurang lebih sama (menyentuh, memeluk,
membelai, kedipan mata, senyum menggoda dan lainnya).
Berikut beberapa pernyataan yang
menggambarkan pola setara
-
Saya dan pasangan saya merasa bebas untuk berpendapat atas setiap hal
- Saya dan pasangan saya
berbicara secara terbuka satu sama lain
- Saya dan pasangan saya secara
bersama-sama menentukan setiap keputusan
- Saya dan pasangan saya
berbicara sama banyaknya
- Saya dan pasangan saya selalu
mendiskusikan bersama setiap persoalan
2. Pola
setara terbagi
Pada pola komunikasi ini,
keseimbangan komunikasi berupaya untuk dijalankan. Akan tetapi masing-masing
pihak dominan untuk hal-hal tertentu. Salah satu pihak dipandang paling
menguasai hal-hal tertentu, sedangkan pihak lain dipandang paling menguasai
hal-hal lainnya. Oleh karena itu ada pembagian peran berdasarkan penguasaan
atas masalah. Misalnya secara tradisional pihak perempuan dominan dalam urusan
mengasuh anak, perkara masak memasak, perkara kebersihan rumah, dan tetek
bengek urusan dengan tetangga, sedangkan pihak laki-laki dominan dalam hal
mencari uang, perbaikan rumah, dan urusan yang terkait dengan birokrasi.
Berikut beberapa pernyataan yang
menggambarkan pola setara terbagi
- Saya lebih banyak berbicara
dalam hal-hal yang saya kuasai dan pasangan saya lebih banyak berbicara
dalam hal-hal yang dia kuasai
- Saya meminta pasangan saya
untuk lebih banyak berbicara, berpendapat dan memutuskan persoalan jika
persoalan itu merupakan bidang yang dia kuasai
- Saya dan pasangan saya memiliki
tugas dan tanggung jawab yang berbeda
- Saya merasa kurang perlu
meminta pendapat pasangan jika persoalan yang saya hadapi merupakan
keahlian saya,
- Saya percaya, hubungan yang
baik adalah hubungan yang masing-masing pasangan memikul tugas dan
tanggung jawab yang sama besarnya, jadi kami berbagai peran dalam hubungan
kami.
3. Pola
tidak setara yang terbagi
Hubungan Anda memiliki pola ini jika
ada pihak yang mendominasi hubungan. Salah satu pihak dianggap lebih menguasai
sebagian besar persoalan. Jadi, ada ketidaksetaraan peran. Ada pihak yang
mengontrol dan ada pihak yang dikontrol. Meskipun demikian mereka tidak
sepenuhnya dikontrol karena ada sebagian peran yang tetap dipercayakan pada
mereka.
Biasanya pihak yang mendominasi
adalah pihak yang lebih cerdas, lebih berpengetahuan, lebih berpendidikan,
lebih tinggi penghasilannya, atau secara fisik lebih menarik. Pihak yang
memiliki kekurangan biasanya secara sadar memberikan peluang kepada yang lebih
untuk memenangkan argumen atau untuk membuat keputusan. “Kamu lebih paham, jadi
kamu saja yang memutuskan” ujar mereka.
Pihak yang memegang kontrol biasanya
lebih mudah mengatakan tidak pada pasangannya. Mereka juga merasa lebih bebas
dalam mengeluarkan pendapat, lebih sering mendikte apa yang seharusnya
dilakukan oleh pasangan, dan jarang meminta pendapat pasangan. Sebaliknya pihak
yang dikontrol cenderung menanyakan pendapat, mengajukan pertanyaan dan meminta
pertimbangan pihak lain dalam mengambil keputusan.
Berikut beberapa pernyataan yang
menggambarkan pola tidak setara terbagi.
- Saya lebih sering menyatakan
pendapat ketimbang pasangan saya.
- Saya lebih sering mengatakan
apa yang harus dilakukan pasangan saya
- Saya lebih bisa mengatakan
tidak pada pasangan saya
- Saya jarang meminta pendapat
pasangan saya
- Saya lebih sering mengambil
keputusan dibandingkan pasangan saya
Atau :
- Pasangan saya lebih sering
menyatakan pendapat ketimbang saya.
- Pasangan saya lebih sering
mengatakan apa yang harus dilakukan saya
- Pasangan saya lebih bisa
mengatakan tidak pada saya
- Pasangan saya jarang meminta
pendapat saya
- Pasangan saya lebih sering
mengambil keputusan dibandingkan saya
4. Pola
monopoli
Pola monopoli, sebagaimana
istilahnya menunjukkan adanya pihak yang memegang monopoli dalam komunikasi.
Salah satu pihak, entah pihak laki-laki atau pihak perempuan, memegang semua
otoritas dalam komunikasi. Pihak lain hanya boleh patuh. Ada pemimpin dan ada
yang dipimpin. Secara mutlak, sang pemimpin mendominasi komunikasi.
Mereka yang menjadi pemimpin lebih
cenderung mengajari ketimbang berkomunikasi. Hubungannya jadi seperti antara
guru dan murid. Salah satu mengajar dan yang lain diajar. Mereka sangat jarang
mau meminta nasihat dari pasangannya dan merasa paling berhak untuk membuat
keputusan akhir. Sangat sedikit argumen yang disampaikan karena sudah tahu
siapa bosnya, yang akan selalu memenangkan setiap adu argumentasi.
Pihak yang mengontrol hubungan akan
mengatakan pada pasangannya apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan. Biasanya, mereka juga selalu berbicara jauh lebih banyak.
Sebaliknya, pihak yang dikontrol selalu meminta ijin pihak lain untuk melakukan
sesuatu, begitu pun mereka cenderung menyerahkan keputusan pada pihak lain.
Mereka seperti anak-anak yang menunggu keputusan orangtua mereka tentang apa
yang harus mereka lakukan.
Berikut beberapa pernyataan yang
menggambarkan pola monopoli
- Saya tidak pernah meminta
pendapat pasangan saya untuk semua hal
- Saya selalu mengajari pasangan
saya apa yang terbaik untuknya dan untuk kami
- Saya yang memutuskan apa yang
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pasangan saya
- Argumentasi dan pendapat saya
selalu menang
- Apapun kata saya, pasangan saya
semestinya mengiyakan.
Atau :
- Pasangan saya tidak pernah
meminta pendapat saya untuk semua hal
- Pasangan saya selalu mengajari
saya apa yang terbaik untuk saya dan untuk kami
- Pasangan saya yang memutuskan
apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh saya
- Argumentasi dan pendapat
pasangan saya selalu menang
- Apapun kata pasangan saya, saya
semestinya mengiyakan.
I think that's all....
0 komentar:
Posting Komentar